Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial

Kesemua perbedaan pada diferensiasi sosialini menjadikan struktur masyarakat menjadi majemuk. Suatu masyarakat yang majemuk umumnya memiliki kebudayaan yang bermacam-macam. Hal ini dapat menimbulkan konflik-konflik sosial atau setidaknya oleh kurangnya integrasi dan saling ketergantungan di antara kesatuan-kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya. Namun tidak selamanya masyarakat majemuk mempunyai dampak negatif. Struktur masyarakat yang majemuk tentunya memiliki khazanah budaya yang kaya.
Selain itu, adanya diferensiasi sosial menjadikan masyarakat seolah-olah terkotak-kotak. Situasi ini mendorong munculnya sikap primordialisme. Istilah primordialisme menggambarkan adanya ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawa sejak awal kelahirannya, misalnya kesukubangsaan, kedaerahan, ras, dan lain-lain.
Dari sikap primordialisme memunculkan sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain dari kacamata budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial.
Dampak sistem stratifikasi sosial menjadikan struktur masyarakat memiliki kesenjangan sosial. Hal ini dikarenakan dalam sistem stratifikasi memuat lapisan-lapisan sosial
masyarakat yang berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan.
Karenanya di dalam masyarakat terdapat penggolongan secara vertikal, yaitu kelompok masyarakat yang lebih tinggi atau lebih rendah apabila dibandingkan dengan kelompok lain. Perbedaan ini sering kali memunculkan sikap penindasan terhadap kelompok lainnya.
Secara umum adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam masyarakat melahirkan
primordialisme, etnosentrisme, konflik. dan penindasan.

Diterbitkan di: 01 September, 2010   

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2045372-pengaruh-diferensiasi-dan-stratifikasi-sosial/#ixzz2K2Zk8COa

Comments

Popular Posts